Cara Guru Menerima Masukan dan Umpan Balik


Posted on by ullil_fahri

sebagai seorang tentunya saya pernah menerpkan umpan balik agar menjadi lebih baik lagi. Guru dapat menerima masukan dan umpan balik dari berbagai sumber, seperti:

1. Peserta didik:

  • Melalui observasi langsung: Guru dapat mengamati bagaimana peserta didik bereaksi terhadap pembelajaran, apakah mereka memahami materi, dan apakah mereka terlibat dalam proses belajar mengajar.
  • Melalui tugas dan penilaian: Guru dapat menilai tugas dan hasil ujian peserta didik untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
  • Melalui diskusi dan survei: Guru dapat mengadakan diskusi kelas atau memberikan survei kepada peserta didik untuk mendapatkan umpan balik tentang pembelajaran, gaya mengajar guru, dan lingkungan belajar di kelas.

2. Orang tua:

  • Melalui pertemuan orang tua-guru: Guru dapat mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk membahas kemajuan belajar anak mereka, mendapatkan umpan balik tentang pembelajaran, dan menjalin hubungan yang baik dengan orang tua.
  • Melalui komunikasi tertulis atau lisan: Guru dapat berkomunikasi dengan orang tua melalui email, telepon, atau catatan di buku penghubung untuk memberikan informasi tentang kemajuan belajar anak mereka dan meminta umpan balik.
  • Melalui survei atau kuesioner: Guru dapat memberikan survei atau kuesioner kepada orang tua untuk mendapatkan umpan balik tentang pembelajaran, komunikasi guru, dan lingkungan belajar di sekolah.

3. Rekan guru:

  • Melalui observasi kelas: Rekan guru dapat mengamati guru mengajar di kelas dan memberikan umpan balik tentang metode mengajar, manajemen kelas, dan interaksi dengan peserta didik.
  • Melalui diskusi dan rapat: Guru dapat berdiskusi dengan rekan guru tentang praktik mengajar mereka, berbagi ide dan strategi, dan saling memberikan umpan balik.
  • Melalui program pengembangan profesional: Guru dapat mengikuti program pengembangan profesional bersama rekan guru untuk mempelajari strategi mengajar yang baru, meningkatkan keterampilan mengajar, dan mendapatkan umpan balik dari para ahli.

4. Supervisor atau kepala sekolah:

  • Melalui observasi kelas: Supervisor atau kepala sekolah dapat mengamati guru mengajar di kelas dan memberikan umpan balik tentang metode mengajar, manajemen kelas, dan interaksi dengan peserta didik.
  • Melalui penilaian kinerja: Guru dapat dinilai kinerjanya oleh supervisor atau kepala sekolah secara berkala untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka dan mendapatkan saran untuk meningkatkan kinerja mereka.
  • Melalui program pengembangan profesional: Guru dapat mengikuti program pengembangan profesional yang diselenggarakan oleh sekolah atau dinas pendidikan untuk mempelajari strategi mengajar yang baru, meningkatkan keterampilan mengajar, dan mendapatkan umpan balik dari para ahli.

5. Diri sendiri:

  • Guru dapat melakukan refleksi diri untuk mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan menetapkan tujuan pengembangan diri.
  • Guru dapat membuat jurnal mengajar untuk mendokumentasikan pembelajaran mereka, mencatat ide-ide baru, dan melacak kemajuan mereka.
  • Guru dapat mengikuti pelatihan dan seminar untuk mempelajari strategi mengajar yang baru, meningkatkan keterampilan mengajar, dan mendapatkan pengetahuan baru.

Umpan Balik yang Spesifik untuk Guru

Umpan balik yang spesifik untuk guru dapat berupa:

  • Umpan balik tentang metode mengajar: Apakah guru menggunakan metode mengajar yang efektif? Apakah guru mampu menjelaskan materi dengan jelas? Apakah guru melibatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar?
  • Umpan balik tentang manajemen kelas: Apakah guru mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif? Apakah guru mampu mengatur kelas dengan baik? Apakah guru mampu menangani masalah disiplin dengan efektif?
  • Umpan balik tentang interaksi dengan peserta didik: Apakah guru menunjukkan rasa hormat kepada peserta didik? Apakah guru memberikan perhatian yang cukup kepada semua peserta didik? Apakah guru mampu membangun hubungan yang positif dengan peserta didik?
  • Umpan balik tentang materi pelajaran: Apakah materi pelajaran yang diajarkan sesuai dengan kurikulum? Apakah materi pelajaran yang diajarkan relevan dengan kebutuhan peserta didik? Apakah materi pelajaran yang diajarkan disampaikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami?
  • Umpan balik tentang lingkungan belajar: Apakah lingkungan belajar di kelas nyaman dan kondusif? Apakah terdapat sumber belajar yang memadai di kelas? Apakah teknologi pendidikan dimanfaatkan dengan baik dalam proses belajar mengajar?

Perasaan Guru Saat Menerima Masukan atau Umpan Balik

Perasaan guru saat menerima masukan atau umpan balik dapat bervariasi tergantung pada sifat masukan atau umpan balik yang diterima.

  • Jika masukan atau umpan balik bersifat positif, guru mungkin merasa senang, termotivasi, dan terinspirasi. Masukan positif dapat membantu guru untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka dan merasa lebih yakin dengan kemampuan mereka.
  • Jika masukan atau umpan balik bersifat negatif, guru mungkin merasa kecewa, frustrasi, atau bahkan marah. Masukan negatif dapat membantu guru untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, tetapi penting bagi guru untuk menerima masukan tersebut dengan cara yang konstruktif dan tidak defensif.

Terlepas dari apakah masukan atau umpan balik bersifat positif atau negatif, penting bagi guru untuk tetap terbuka dan mau menerima masukan tersebut.


Konsep

0

error: Content is protected !!